Seorang anak gadis satu-satunya dari seorang janda yang tinggal disuatu daerah pegunungan meninggalkan rumah dan ibunya. Dia pergi menuruti kemauannya sendiri menuju sebuah kota. Di sana dia segera jatuh kedalam kehidupan yang penuh dosa. Ibunya berkali-kali menulis surat kepadanya, tetapi tak satu pun jawaban datang dari anaknya. Namun demikian, ibu itu tidak pernah berputus asa. Dia terus mendoakan anak gadisnya itu setiap hari.
Pada suatu malam yang gelap gulita di musim dingin, janda tadi dibangunkan oleh bunyi langkah kaki seseorang yang memasuki rumahnya. Pada saat dia menyalakan lilin, dia melihat bahwa orang yang datang itu adalah anaknya sendiri. Anak itu kelihatan sangat letih dan kedinginan. Ketika anak itu cukup baik keadaannya untuk berbicara, dia bertanya, "Ibu, mengapa pintu rumah ini tidak terkunci pada saat aku tiba di sini? Seandainya pintu tersebut terkunci pada waktu aku datang, barangkali aku tidak dapat masuk rumah ini."
"Oh, anakku," jawab ibu yang berbahagia itu, "pintu itu tidak pernah terkunci sejak engkau ,meninggalkan rumah ini. Selama ini aku terus mendoakan engkau supaya engkau kembali lagi dengan segera. Dan aku sangat yakin bahwa engkau pun pasti kembali. Aku ingin supaya engkau merasa senang pada saat akhirnya engkau kembali dan tiba dirumah ini."
Demikian juga dengan Allah. Pintu-Nya tidak pernah terkunci bagi setiap orang yang menyesali dan bertobat dari segala dosanya serta bertindak untuk melangkahkan kakinya kembali ke rumah-Nya.
Terimakasih TUHAN.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar